Rabu, 23 Maret 2016

Peringatan Penting! JANGAN Beli Speedy Kalau Kamu Orang yang Emosian

Sumber: logos.wikia.com

Semua ini berawal dari kekesalan saya akan layanan hotspot Wi-Fi yang diberikan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom), apalagi kalau bukan Speedy. Walaupun sekarang telah hadir IndiHome, tetap saja Speedy yang paling banyak digunakan di masyarakat Indonesia. Lagian layanannya pun juga sama.

Kembali ke topik. Mengapa saya kesal? Alasannya akan saya jabarkan berikut...

1. Lemot minta ampun

Ini nih, salah satu alasan utama yang bikin saya benci dengan Speedy. Sering banget tuh yang namanya INLET alias Internet lelet, terutama pas waktu pagi dan malam. Hmm... mungkinkah Speedy mengusung nama yang salah.

2. Sering (banget) DC

Bagi Anda pengguna Speedy pasti tahu banget kalau soal masalah ini. Yup! Speedy memang sering banget yang namanya DC alias disconnect. Bahkan saat menulis postingan ini pun beberapa kali saya diselingi Internet terputus yang terkadang memaksa saya me-reload halaman.

Yang saya keselin tuh, kalau lagi main Fifa Online 3 (salah satu permainan sepak bola online di komputer), tiba-tiba disconnect. Ooohhh... tidak! Sudah mau menang, tapi tiba-tiba peringkat tumbang gara-gara Internet mati.

Kalau kamu seorang gamer, saya saranin jangan pakai Speedy, apalagi kalau milih paket yang murah, dijamin kualitasnya pun murahan.

3. Tiba-tiba ada iklan yang nongol

Pernah ada kasus mengatakan kalau Speedy dengan menyengaja menyelipkan kotak iklan saat kita berselancar di dunia maya. Saya kurang tahu apakah tindakan tersebut masih berlanjut sampai sekarang, atau sebaliknya. Yang jelas, ini tindakan yang amat tidak sopan. Memangnya kenapa sih? 

Logikanya gini, kita sudah bayar nih jasa mereka, anggaplah biayanya 150 ribu per bulan. Terus mereka kasih iklan lagi ke kita, mereka dapat untung lagi, dong? Enak banget... terus anggap saja per klik iklan dibayar $1 (dalam kurs 14.000). Di Indonesia, pelanggan Speedy ada sekitar 5 juta pengguna. Kita asumsikan dalam sehari 10% di antaranya ngeklik iklan  (500 ribu pengguna). 500.000 x 14.000 = 7 miliar per hari = 210 miliar per bulan!

Tentunya dengan trik ini, mereka untung banget. Namun demikian, kalau mereka masih memerhatikan para pelanggan, sudah sepantasnya mereka menghapus tindakan serakah tersebut.

4. Manggil customer service, enggak bantu "nyervice" masalah

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menelepon CS Speedy terkait koneksi Internet saya yang --lagi-lagi-- lelet. Bukan, kali ini bukan hanya lelet saja, tetapi enggak bisa diakses sama sekali. Mereka sih bilang harus di-restart, dicabut ulang, dan segala macam cara, yang pada akhirnya berujung pada kegagalan. Akhirnya teknisi pun turun tangan demi menyelesaikan masalah tersebut.

Setelah dibenerin, Internet kembali lancar jaya (seneng nih, setelah berhari-hari koneksi terputus). Tetapi tampaknya kesenangan tersebut hanya berselang beberapa saat, tepatnya sekitar 72 jam. Yak! Selang tiga hari kemudian, Internet pun putus kembali! Hueheheuhuhuehuehuhukhuee...

Itu saja ulasan saya seputar kekecewaan terhadap Speedy. Sebetulnya sudah cukup lama saya memendam kekecewaan ini, akhirnya karena tidak bisa ditahan lagi saya muntahkan juga luapan kekesalan pada postingan ini.

Saran saya buat pihak Speedy:

Mohon jangan lagi memersulit pelanggan terkait perihal di atas. Sudah 5 tahun saya berlangganan, namun tak pernah lepas dari masalah-masalah teknis macam ini. Pelanggan Anda ada banyak, akan semakin bertambah banyak apabila Anda melayaninya dengan baik. Percaya, dech!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar